Friday, September 19, 2014

KEEP IN TOUCH WITH EVERYBODY


Bahwasanya manusia merupakan mahluk sosial, it`s true.  fakta ini tidak terbantahkan dari dulu. saya, anda maupun mereka tidak muncul dipermukaan bumi ini karena seorang lelaki ataupun seorang perempuan, melainkan karena hubungan seorang lelaki yang selanjutnya kita panggil ayah dan seorang perempuan yang selanjutnya kita panggil ibu serta campur tangan TUHAN, maka puff... jadilah.
"Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul, jadi mahluk yang bermasyarakat"
human is zoon politicon - Aristoteles

Ok, kali ini kita tidak akan membahas lebih jauh tentang hormon-hormon, sel-sel maupun penciptaan manusia secara biologis. ada hal yang lebih menggelitik jika kita bahas bersama kedua orang tua kita, sebuah pertanyaan "bagaimana mereka (orang tua) berkomunikasi ketika falling in love saat muda dulu ?" akan sangat lucu mendengarkan mereka mengambarkan kepada kita betapa tradisionalnya orang dulu. mereka berkomunikasi menggunakan pena dan kertas yang kadang disampaikan dengan cara menggulung surat menjadi sebuah bola bulat utuh dan meleparkan langsung ke pasangan, kadang menitipkan surat tersebut ke orang lain untuk mengantarkan kepasangan dan yang paling ekstrim, yang katanya dapat membuat jantung berdetak tak karuan ialah mengantarakan surat langsung ke pasangan.

Tentu hal itu  menjadi sangat berkelas pada zaman mereka, jauh berbeda dengan era moderen sekarang. Tidak hanya berbeda daerah, berbeda negara pun kita tetap dapat saling terhubung, sapa menyapa, tembok tembok pembatas ruang telah runtuh berganti menjadi tembok facebook. Skype, Line, Whatsapp, tiwitter, path dan berbagai media social lainnya menghilangkan perbedaan waktu. blog, wordpres, website dan semacamnya secara perlahan mulai menggantikan kertas (buku/koran/majalah) sebagai media baca dan tulis,

Dengan terus majunya peradaban manusia, menjadi hal yang lumrah apa yang sekarang kita anggap moderen akan menjadi kuno diabad yang akan datang. namun saya percaya akan satu hal, seberapa moderen pun peradaban manusia, kita akan tetap menginginkan kebutuhan "dasar" kita sebagai manusia.

Kebutuhan "dasar" ? yah, betul, kebutuhan "dasar", bukan tentang mudahnya akses komunikasi sehingga kita dapat terhubung satu sama lain, Hmm..., seperti yang di ungkapkan Aristoteles "Human is zoon politicon",  kita tetap butuh bergaul dan berkumpul, jadi mahluk bermasyarakat.

Tubuh kita tetap butuh "Touch",  sentuhan tangan dalam berjabat tangan ketika bertemu dengan  orang yang lama tak berjumpa, tentu tidak akan tergantikan dengan hanya menyapa lewat media social.

Mata kita tetap butuh "Touch" , sentuhan pandangan ketika bertatap mata langsung dengan orang yang lama tak berjumpa. tentu tidak akan tergantintakan dengan vidio call atau semacamnya.

Telinga, Hidung dan panca indra lainnya tetap membutuhkan "Touch", sentuhan secara nyata yang tidak kita dapatkan didunia maya.

Menurut saya, disinilah peran penting Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar untuk turut andil pada peradaban manusia. Menjadi media penghubung "konvensional"  dengan gaya moderen. Dengan banyaknya Fashion store, Electronic store dan berbagai macam store lainya serta Lounge Cafe sebagai tempat berkumpul, bercanda, rileksasi dan shoping dengan sahabat maupun keluarga.

Thi is the Future ...
Jika sekarang Google menjadi "Search Enggine" di dunia Maya, Maka Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar menjadi "Search Enggine" di dunia nyata. bayangkan jika semua kebutuhan kita tersedia disana, maka semua orang akan terhubung ke satu tempat..., yups, Trans Studio Mall. layaknya internet yang membuat dunia terasa sempit.

A Great Challenge ...
Menjadi sebuah tantangan yang besar, memenuhi semua kebutuhan masyarakat dengan kultur dan budaya yang berbeda, dari kalangan bawah hingga atas. lebih dari sekedar "cennected people", Trans Studio Mall dan Theme Park harus memenuhi kebutuhan "dasar" manusia,

"Touch" , Menyentuh Semua Umur, "Touch", Menyentuh Semua Kalangan, 

"Keep In Touch With Everbody"

"Trans Studio Mall & Theme Park, This is the Future"